JENIS CORAL DAN LEVEL KESULITAN DALAM MERAWATNYA


Oleh: Diaz Hamzah

Hobi akuarium sudah sangat dikenal saat ini, dengan variasi tipe dan bentuknya yang beragam. Mulai dari akuarium air tawar untuk memelihara ikan maupun aquascape, hingga akuarium air laut dengan aneka biotanya yang beragam.

Keindahan nuansa bawah air begitu menarik untuk dilihat terutama untuk akuarium air laut (reef tank marine). Pada kesempatan ini saya akan bahas jenis-jenis coral untuk menambah refrensi para penghobi atau untuk yang baru memulai hobi reef tank.

Jika kita kelompokkan, ada 3 klasifikasi jenis coral seperti Softies Coral, LPS Coral (Large Polyps Stony), SPS Coral (Small Polyp Stony) dengan tingkat kesulitan dan perawatannya yang beragam.


Softies Coral

Softies Coral adalah jenis coral yang tidak memiliki tulang atau tidak membentuk skeletonnya sendiri, keseluruh bagian tubuhnya terdiri dari daging coral, dan biasanya coral jenis ini akan menempel pada batu karang atau substrat tertentu.

Tingkat kesulitan memelihara jenis softies coral cenderung mudah dan disarankan bagi pemula, karena softies coral cenderung lebih toleran terhadap fluktuasi lingkungan daripada jenis coral LPS dan SPS. Mereka biasanya lebih mudah dirawat dalam akuarium dan tidak memerlukan pencahayaan yang sangat intens atau aliran air yang kuat.

Ada banyak jenis coral softies, diantaranya:
  • Coral Payungan (Toadstool Coral);
  • Coral Tangan-tangan (Sinularia Leather);
  • Coral Seroja (Colt Tree coral);
  • Coral Jamuran (Discosoma Mushroom);
  • Coral GSP (Green Star Polyp);
  • Coral Zoa;
  • Dan masih banyak lagi jenis lainnya.


LPS Coral

LPS coral adalah singkatan dari "Large Polyp Stony coral" dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, LPS coral juga dikenal sebagai "karang batu berpolip besar". Ini adalah salah satu jenis coral bertulang yang masih memiliki bagian daging yang cukup besar dan populer di kalangan penghobi reef tank.

Tingkat kesulitan memelihara jenis LPS coral terbilang lebih sulit jika dibandingkan dengan softies dan lebih mudah jika dibandingkan dengan SPS coral, karena LPS cenderung lebih tahan terhadap fluktuasi lingkungan dibandingkan dengan SPS. Mereka juga membutuhkan cahaya dengan tingkat pencahayaan sedang hingga kuat untuk fotosintesis.

Ada banyak jenis coral LPS, diantaranya:
  • Coral Karang Anemon (Torch Coral);
  • Coral Karang Kuku (Hammer Coral);
  • Coral Anemon Piring (Plate Coral);
  • Coral Karang Otak (Open Brain Coral);
  • Coral Karang Cendol (Bubble Coral);
  • Dan masih banyak lagi jenis lainnya.


SPS Coral

SPS coral adalah singkatan dari "Small Polyp Stony coral" dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, SPS coral juga dikenal sebagai "karang batu berpolip kecil". Ini adalah salah satu jenis coral bertulang atau terumbu karang yang dikenal dalam hobi reef tank.

Tingkat kesulitan memelihara jenis SPS coral terbilang sulit dan tidak direkomendasikan untuk pemula, SPS coral cenderung lebih sensitif terhadap fluktuasi lingkungan dibandingkan dengan LPS. Variabel seperti suhu, salinitas, dan kualitas air harus dipertahankan dengan cermat untuk menjaga kesehatan SPS coral.

SPS memerlukan cahaya yang intens untuk melakukan fotosintesis dan pertumbuhan yang optimal. Pencahayaan yang tepat dan stabil sangat penting bagi kesehatan dan warna yang optimal untuk SPS coral.

Ada banyak jenis coral SPS, diantaranya:
  • Coral Digitata;
  • Colar Stylophora;
  • Coral Acropora;
  • Coral Montipora;
  • Coral Encrusting Horn;
  • Dan masih banyak lagi jenis lainnya.

Demikianlah pengelompokan coral berdasarkan jenis dan level kesulitannya, semoga dapat membantu para penghobi akuarium air laut khususnya untuk para pemula, sekian terimakasih.

Posting Komentar

0 Komentar