Alamat IP adalah sebaris angka yang dimiliki setiap komputer, ponsel, atau gawai “pintar” lainnya yang terhubung melalui internet. Angka-angka ini berbeda di setiap perangkat dan digunakan untuk menghubungi satu sama lain.
Lalu, bagaimana seseorang bisa mengakses sebuah situs di internet dengan nomor-nomor tersebut? Perlu Anda ketahui juga bahwa semua situs merupakan kumpulan file dan data yang dijalankan pada server hosting tempat mereka disimpan yang juga merupakan perangkat komputer.
Oleh karena itu, masing-masing website memiliki IP addressnya sendiri, seperti 216.139.34.21 yang digunakan oleh mesin pencarian Google. Namun, alamat IP situs seseorang mungkin sama dengan yang dimiliki webmaster lainnya. Hal ini akan dijelaskan pada bagian lain artikel ini.
Fungsi Alamat IP
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, IP address ada agar setiap perangkat yang dapat menggunakan koneksi internet bisa menghubungi satu sama lain. Akan tetapi, barisan angka ini juga memiliki fungsi lainnya.
Selain dianalogikan sebagai nomor telepon, IP address juga bisa diumpamakan sebagai nama orang dan alamat rumah. Mengapa?
Pertama, IP address juga merupakan identitas sebuah komputer dalam jaringan internet. Dengan demikian, pemilik sebuah website dapat mengetahui semua IP address yang mengakses situsnya. Hal tersebut juga berlaku pada jaringan Wi-Fi publik.
Kedua, IP address berfungsi sebagai alamat pengiriman data ke perangkat Anda. Ketika Anda mengakses sebuah situs, sebenarnya ada proses pengunduhan data yang dikirim dari situs tersebut. Proses tersebut dimungkinkan berkat IP address.
Versi IP Address
Saat ini sudah ada lebih dari satu miliar website di dunia maya. Ditambah lagi, jumlah perangkat yang terhubung dengan internet pastinya lebih banyak dari itu. Oleh karenanya, kini ada dua versi IP address yang digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6.
IPv4
Inilah versi IP address yang telah dipakai sejak internet mulai dimanfaatkan secara komersial. Selain itu, versi inilah yang paling banyak digunakan. Kemungkinan besar saat ini Anda sedang memakainya juga.
Sebuah alamat IPv4 memiliki panjang angka 32 bit dan terdiri dari empat kumpulan angka yang dipisahkan oleh titik. Masing-masing kumpulan angka tersebut adalah representasi desimal dari delapan digit (bit) angka biner.
Satu baris yang terdiri dari delapan angka biner tersebut juga disebut oktet. Setiap oktet bernilai maksimal 255. Karenanya, alamat IPv4 memiliki rentang dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Dengan rentang tersebut, IPv4 dapat menampung hampir 4,3 miliar IP address.
Agar anda dapat mengilustrasikan penjelasan tersebut, berikut adalah beberapa contoh alamat IPv4:
172.16.254.1
172.146.80.100
192.168.1.3
172.16.254.1
IPv6
Versi IP address ini belum digunakan secara luas, tetapi diciptakan karena kapasitas IPv4 yang kian menipis. IPv6 memiliki panjang angka 128 bit dan terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang dipisahkan oleh titik dua. Masing-masing kumpulan tersebut merupakan representasi desimal dari 16 angka biner.
Oleh karena banyaknya kemungkinan kombinasi angka dan huruf yang ada, IPv6 dapat menampung 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat. Dengan ini, pastinya dunia tidak akan kekurangan IP address untuk waktu yang cukup lama.
Salah satu contoh alamat IPv6 adalah 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652. Namun, kumpulan yang hanya terdiri dari angka nol biasanya tidak ditulis agar praktis. Lalu, bagian yang dihilangkan ditunjukkan dengan adanya dua tanda titik dua seperti berikut: 2001:cdba::3257:9652.
IP Publik dan IP Privat
IP address dikategorikan dalam dua jenis berdasarkan cakupannya, yaitu publik dan privat.
Publik
Sesuai namanya, IP address dengan jenis ini dapat diakses melalui jaringan internet. Oleh karena itu, IP address publik dimiliki oleh segala perangkat yang diperuntukkan khalayak umum. Server website, server email, dan router Wi-Fi adalah beberapa contoh device yang menggunakan alamat IP publik.
Baik IP address publik maupun privat memiliki rentang angka tersendiri (dan dibagi menjadi beberapa kelas yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya). Alokasi untuk rentang angka IP address berjenis publik diatur oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Apabila ada organisasi (contohnya penyedia layanan internet) yang ingin mendapatkan jatah IP publik, ia harus meminta izin ke badan otoritatif tersebut.
Privat
IP address berjenis privat digunakan untuk komunikasi pada jaringan lokal. Contoh perangkat yang memiliki alamat IP privat adalah laptop, PC, dan ponsel. Masing-masing device tersebut dapat berkomunikasi dengan satu sama lain tidak melalui koneksi internet, tetapi pada jaringan lokal seperti local access network (LAN).
Nah, pada titik ini mungkin pertanyaan berikut muncul di benak Anda: bagaimana komputer saya bisa mengakses sebuah website jika alamat IP-nya berjenis privat? Jawabannya adalah karena device tersebut melakukannya melalui IP address publik milik router internet Anda sebagai perantara.
IP Dinamis dan IP Statis
Penyedia layanan internet sebenarnya memberikan dua jenis IP address, yaitu dinamis dan statis. Berikut adalah penjelasan atas keduanya.
Dinamis
IP address dinamis adalah jenis yang biasanya dimiliki oleh umum, termasuk Anda. Alamat IP ini diberikan oleh penyedia layanan internet secara cuma-cuma, tetapi tidak bersifat abadi.
Mengapa demikian? Sebelumnya telah dijelaskan bahwa saat ini jumlah IP address yang bisa digunakan semakin menipis. Karenanya, alamat IP digunakan secara bergiliran. Nah, penyedia layanan internet pula yang bertanggung jawab atas hal ini.
IP address dinamis dapat berubah satu kali setiap minggu, bulan, atau tahun. Namun, restart perangkat atau router internet pun dapat menyebabkan pergantian ini.
Statis
Berkebalikan dengan jenis di atas, IP address statis “di-booking” oleh pihak yang menggunakannya.
Pengguna yang melakukan reservasi terhadap satu atau lebih alamat IP termasuk penyedia layanan web hosting, virtual private network (VPN), dan server file transfer protocol (FTP). Mereka membutuhkan IP address yang tidak berubah karena layanan yang bergantung padanya.
Tentunya, Anda harus membayar sejumlah biaya yang diberikan oleh penyedia layanan internet untuk mendapatkan IP address statis.
Shared IP dan Dedicated IP
Jika Anda menjalankan satu atau lebih website, perlu diketahui bahwa ada dua jenis IP address yang digunakan oleh server web hosting, yaitu shared dan dedicated IP.
Shared IP
Dengan penjelasan sebelumnya mengenai IP publik, pastinya Anda sudah paham bahwa masing-masing server website memiliki satu alamat IP.
Nah, shared IP biasanya terdapat pada server shared hosting, di mana semua penggunanya berbagi seluruh sumber daya server tersebut, termasuk IP address-nya. Tak hanya itu, semua domain milik seorang pengguna juga memakai alamat IP yang sama.
Dedicated IP
Jika shared IP dipakai bersama-sama oleh semua pengguna pada suatu server, dedicated IP hanya digunakan oleh satu domain.
Meskipun jenis IP address ini umumnya ditawarkan pada server dedicated hosting dan cloud VPS hosting, beberapa penyedia layanan web hosting memperbolehkan pelanggannya untuk menggunakan dedicated IP pada server shared hosting.
Kelas IP Address
IP address IPv4 juga dibagi menjadi beberapa kelas. Masing-masing memiliki rentang angka serta jumlah maksimal alamat IP dan jaringan:
Kelas A
Rentang angka : 0.0.0.0 – 127.255.255.255Jumlah maksimal alamat IP : 16.777.216Jumlah maksimal jaringan : 128
Kelas B
Rentang angka : 128.0.0.0 – 191.255.255.255Jumlah maksimal alamat IP : 1.048.576Jumlah maksimal jaringan : 16.384
Kelas C
Rentang angka : 192.0.0.0 – 223.255.255.255Jumlah maksimal alamat IP : 65.536Jumlah maksimal jaringan : 2.097.152
Kelas D
Rentang angka : 224.0.0.0 – 239.255.255.255Jumlah maksimal alamat IP : tidak didefinisikanJumlah maksimal jaringan : tidak didefinisikan
Kelas E
Rentang angka : 140.0.0.0 – 255.255.255.255Jumlah maksimal alamat IP : tidak didefinisikanJumlah maksimal jaringan : tidak didefinisikan
Penutup
IP address adalah sebaris angka yang digunakan oleh semua perangkat komputasi untuk berhubungan melalui internet.
Ada dua versi alamat IP, yaitu IPv4 yang telah digunakan sejak masa awal internet dan IPv6 yang baru-baru ini diciptakan untuk menutup kekurangan kuota IP address. Di samping itu, alamat IP juga dibedakan menjadi beberapa jenis dan kelas.
0 Komentar